Bahasa
Indonesia kelas X SMA
Hikayat
merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menggunakan
Bahasa Melayu Klasik. Di antara karakteristik hikayat adalah kemustahilan,
kesaktian, anonim, istana sentris, alur.
Berikut contoh karakteristik bahasa
hikayat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan”, yaitu:
a) Kemustahilan
Kemustahilan
berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa di nalar.
Contoh: bayi lahir disertai pedang dan
panah seperti kutipan berikut “hatta beberapa lamanya, tuan puteri sitti kendi
pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya
dengan panah dan yang muda dengan pedang”.
b) Kesaktian
Kesaktian
merupakan kekuatan yang dimiliki para tokoh dalam hikayat.
Contoh: raksasa memberi sarung kesaktian
untuk mengubah wujud dan kuda hijau untuk mengalahkan Buraksa.
c) Anonim
Anonim
berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang.
d) Istana
Sentris
Hikayat
seringkali bertema dan berlatar kerajaan.
Contoh:
Indera Bangsawan berada di Negeri Antah Berantah yang diperintahkan oleh Raja
Kabir.
e) Alur
Alur
memiliki empat jenis, yaitu:
Alur maju: menceritakan dari pengenalan,
klimaks, penyelesaian.
Alur mundur: menceritakan mundur(flashback)
dimulai dari klimaks, pengenalan, penyelesaian.
Alur campuran: gabungan dari alur maju dan
mundur.
Alur berbingkai: satu cerita yang memiliki cerita
baru dalam cerita tersebut dan tidak menyelesaikan permasalah pertama dan
berakhir dengan penyelesaian lain.
Karakteristik
hikayat dalam teks”Hikayat Bayan Budiman”
1. Kemustahilan
a)
Mustahil
Burung Bayan dapat bercerita, seperti kutipan berikut ”Burung tersebut
bercerita, hingga akhirnya Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan
menunggu sauminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya”.
b)
Jarang
terjadi manusia berpamitan dengan burung, seperti kutipan berikut “Maka pada
suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada Burung Tiung hendak menemui anak raja
itu”.
c)
Jarang
terjadi burung menasehati perbuatan manusia, seperti kutipan berikut “Maka
bernasihatilah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT”.
2. Kesaktian
a)
Jarang
burung dapat menyelamatkan rumah tangga tuannya, seperti kutipan berikut “Dia
juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya”.
b)
Jarang
burung dapat bercerita kisah sebanyak 24 kisah, seperti kutipan berikut “ Maka
diberilah ia cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam”.
3. Istana
Sentris
Menyatakan
tentang kerajaan di Negara Ajam, seperti kutipan berikut “Hatta beberapa lama
ditinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab
yang terlalu elok”.
4. Anonim:
tidak diketahui
siapa yang menceritakan hikayat ini
5. Alur
Alur
yang di gunakan adalah alur maju, seperti ringkasan hikayat ini:
Terdapat
suami istri yang memiliki anak laki-laki. Setelah berumur lima tahun diserahkan
oleh bapaknya kepada guru untuk mengaji hingga berumur lima belas tahun. Khojan
Maimun dinikahkan dengan anak saudagar bernama Bibi Zainab. Ia membeli Burung
Bayan dan Tiung Betina. Sang suami ingin berniaga di laut, ia meminta izin
kepada istrinya dan berpesan mufakatlah dengan kedua burung tersebut. Tak lama
setelah pergi ada anak Raja melihat Bibi Zainab dengan elok parasnya. Kemudian
mereka berkencan lewat perempuan tua. Bibi Zainab mendapatkan Bayan
berpura-pura tidur. Adapun aku hamba tuan ini adalah tempat seperti hikayat
seekor unggas bayan yang dicabut bulunya, lalu burung Bayan itu memberikan
nasehat pada Zainab dan bercerita 24 kisah dan 24 malam. Burung Bayan tidak
melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rencananya. Bayan yang
begitu bijak tidak hanya menyelamatkan Bibi Zainab tapi juga menyelamatkan nama
baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya.
Sekian rangkuman saya tentang klasifikasi
hikayat dan identifikasi klasifikasi hikayat dalam teks “Hikayat Bayan Budiman”
semoga bermanfaat untuk kalian dan terimakasih atas perhatiannya.πππ